Review : Menggunakan Pond’s Triple Glow Serum Untuk Mencerahkan Wajah

Menjaga kesehatan kulit wajah adalah hal yang sangat penting.  Apalagi di usia 30 an biasanya mulai muncul kerutan di wajah, sehingga membuat kita harus menjaga elastisitas kulit wajah.

Dengan menjaga kesehatan kulit wajah kita akan mendapatkan berbagai macam manfaat, diantaranya polutan penyebab penyakit akan bisa kita hindari. Lebih dari itu ketika kesehatan kulit terjaga, tentu akan mengurangi mikroorganisme yang masuk ke dalam kulit. Sehingga kulit menjadi sehat dan terhindar dari jerawat serta iritasi.

Bahkan menjaga kesehatan kulit wajah juga bisa menjaga tubuh kita dari beragam bakteri yang bisa membahayakan otot, internal organ, bahkan tulang kita.

Selain itu kulit wajah yang sehat akan terlihat cerah dan memancarkan aura kecantikan yang luar biasa. Kulit wajah seperti inilah yang didambakan setiap orang.

Untuk menjaga kesehatan kulit wajah kita harus  memperbanyak makan buah dan sayur. Selain itu menjaga kesehatan kulit wajah juga bisa dilakukan dengan memilih skincare yang tepat untuk kulit wajah kita.

Untuk menjaga kesehatan kulit wajah kita harus bijak dalam memilih skincare. Dengan memilih produk skincare yang tepat, kulit akan menjadi semakin sehat, dan bonusnya akan semakin cerah dan cantik. Nah, kita semua pasti pingin kan punya kulit wajah yang sehat, cerah, dan cantik.

Nah saya pingin review produk yang bisa menjaga kesehatan kulit wajah kita nih. Produk ini sudah dikenal luas dan banyak sekali yang sudah mendapatkan manfaatnya. Saya juga termasuk yang sudah memakai produk dari brand ini sejak remaja. Yap benar, brand yang saya maksud adalah Pond’s.

Siapa sih yang nggak kenal Pond’s. Sudah lama sekali brand ini dikenal sebagai kosmetika yang aman dan harganya pun relatif terjangkau. Nah saat ini ada produk dari Pond’s yang patut kita coba nih, yaitu Pond’s Triple Glow Serum dan Pond’s Triple Glow Serum Mask.

Pond’s Triple Glow Serum dan Pond’s Triple Glow Serum Mask

Pond’s Triple Glow Serum adalah formula terbaru dari Pond’s yang bisa mencerahkan, melembutkan, dan melembapkan wajahmu, untuk hasil kulit glowing seperti yang sulit kamu dapatkan hanya dengan menggunakan krim saja.

Pond’s Triple Glow Serum

Pond’s Triple Glow Serum Mask juga merupakan formula terbaru dari Pond’s yang mengandung serum 100x lebih banyak dari sheet mask lainnya. Bermanfaat untuk mencerahkan, menghaluskan, dan melembapkan kulit dalam 1 kali pakai.

Pond’s Triple Glow Serum Mask

Serum pencerah wajah dari Pond’s ini memiliki formulasi khusus karena dilengkapi dengan konsentrat brightening yang menggabungkan 3 kekuatan skincare terbaik untuk pancarkan triple action glow:

– Mencerahkan dengan Gluta-Boost-C: mengandung glutathione, antioksidan yang dikenal mampu mencerahkan kulit. Formula unik Gluta-Boost-C efektif menyamarkan flek hitam dan mencerahkan wajah 60X lebih efektif dari Vit C

– Melembutkan dengan Vitamin B3+: menyamarkan pori untuk wajah tampak mulus

– Melembapkan dengan Hyaluronic Acid: menyerap mendalam ke setiap lapisan epidermis kulit untuk wajah tampak lembap berkilau melanin inhibition in epidermis, based on in-vitro test

Kenapa kita harus coba nih. Karena ada begitu banyak manfaat yang bisa kita dapatkan dengan menggunakan produk ini, antara lain :

1. Kulit wajah akan lebih sehat dan cerah sehingga kita tetap percaya diri walau tanpa make up sekalipun (bare face)

2. Membuat pori-pori kulit wajah jadi lebih kecil jadi tersamarkan
Aromanya soft, teksturnya ringan, tidak lengket, cepat meresap agak kental dibanding serum pada umumnya, namun ketika  diaplikasikan ke wajah jadi melted sehingga mudah banget diratakan di kulit dan mudah meresap sehingga wajah langsung lembab, sehat dan terasa kenyal.

3. Setelah pemakaian kurang lebih 2 minggu, kalau cocok, wajah kelihatan lebih cerah dan lembab. Bagi yang berjerawat, serum ini bisa menyamarkan bekas jerawat. Serum ini tidak bikin perih ketika diaplikasikan di kulit yang sedang berjerawat.

Tekstur Pond’s Triple Glow Serum

Nah jadi serum pencerah wajah ini adalah solusi untuk masalah kulit wajah kita.

Patut dicoba kan produk serum pencerah wajah dari Pond’s ini. Dengan harga yang terjangkau kita bisa merawat ataupun menjaga kesehatan kulit wajah kita.

Untuk memudahkan konsumen, pembelian produk ini dapat dilakukan secara online lho. Caranya sangat mudah cukup klik Triple Glow Serum

Sangat memudahkan kita yang di masa pandemi ini sangat membatasi untuk bepergian ataupun keluar rumah.

Nah buat kamu yang lagi nyari referensi serum pencerah wajah, cobain deh Pond’s Triple Glow Serum ini, dan kasih tau saya ya gimana pengalamanmu setelah menggunakan produk ini. Selamat mencoba.

#TripleGlowTripleWow

Keinginan Suami VS Keinginan Istri

Warna-warni kehidupan rumah tangga membutuhkan seni untuk bisa menjalaninya dengan apik. Terkadang masalah handuk basah yang diserakkan di atas kasur oleh suami dapat memicu pertengkaran di pagi hari. Sebaliknya terkadang istri yang suka mengomel di pagi hari juga dapat membuat jengkel seorang suami.


Nah masa iya, masalah yang sebetulnya sepele saja bisa merusak mood di pagi hari bahkan seharian.


Saat pagi hari menjadi begitu sibuknya. Apalagi bagi seorang ibu yang harus menyiapkan keperluan suami dan anak yang akan berangkat sekolah. Ekspektasi seorang istri adalah, suami mau membantu. Paling tidak membantu menjaga anak-anak yang masih balita, sehingga ibu dapat lebih cepat menyelesaikan kegiatan memasak sarapan bergizi untuk keluarga.


Belum lagi untuk ibu bekerja yang harus menyiapkan keperluan untuk dirinya sendiri sebelum berangkat ke kantor, tentu lebih sibuk lagi kegiatan di pagi hari.
Namun sebaliknya, ekspektasi seorang suami adalah bisa menghabiskan waktu dengan olah raga pagi sebelum berangkat ke kantor dan mengantar anak-anak ke sekolah.


Jadi gimana nih solusinya. Olahraga sambil mengajak anak kan bisa ya. Atau kalau sedang ingin olahraga ya suami bisa sambil membelikan sarapan pagi supaya istri tidak perlu memasak. Atau sekalian olahraga sekeluarga dengan jalan-jalan pagi keliling kompleks. Intinya banyak jalan menuju Roma, yang penting semua dikomunikasikan dengan baik.


Saat sore tiba, setelah lelah seharian mengasuh anak dan mengurus rumah, suara motor suami adalah sesuatu yang paling ditunggu-tunggu oleh istri. Tak sabar untuk mencurahkan isi hatinya selama seharian di rumah.


Anak-anak juga demikian paling semangat menyambut ayahnya pulang dari kantor. Tak sabar untuk menggelayut di pangkuan ayahnya serta mengajaknya bermain.
Padahal dalam pikiran suami mungkin ingin beristirahat setibanya di rumah. Ingin santai sejenak setelah lelah bekerja di kantor seharian. Belum lagi kalau ternyata ada urusan kantor yang sebenarnya belum selesai dan masih terngiang-ngiang di pikiran suami. Alamat nggak nyambung kalau diajak ngobrol anak dan istri.


Jadi gimana dong jalan tengahnya.
Istri bisa menyiapkan minuman hangat dan camilan untuk menyambut suami. Setelah suami rileks dan menikmati hidangannya, baru deh istri bisa curhat.


Mungkin para suami bertanya-tanya, kenapa sih istri itu kok suka banget cerita dan curhat. Ya karena, istri merasa kesepian di rumah seharian tanpa teman bercerita. Makanya begitu ayah pulang, istri langsung sumringah dan otomatis menceritakan kejadian apa saja yang dialami bersama anak-anak hari ini.


Berbeda dengan suami yang tidak selalu mau menceritakan kegiatannya di kantor pada hari itu. Bahkan ketika ada masalah sekalipun, tidak selalu mau menceritakannya.


Bersyukur saja para suami jika suara motormu di sore hari selalu ditunggu oleh istri. Artinya kehadiranmu begitu berarti. Jangan sampai saat di rumah, malah lebih asyik dengan HP ketimbang memberikan perhatian untuk keluarga. Karena kalau terlalu sering diabaikan, istri dan anak tak akan lagi menunggu-nunggu kedatanganmu.


Terkadang suami ingin berolahraga dengan teman-temannya, futsal, badminton dll. Namun kebanyakan para istri itu lebih suka kalau suaminya di rumah menghabiskan waktu bersama keluarga.


Saat weekend tiba. Istri dan anak-anak biasanya lebih suka jalan-jalan, tidak perlu jauh ataupun mahal, yang penting bisa refreshing sejenak dari rutinitas harian.
Sedangkan suami, saat weekend biasanya lebih suka menghabiskan waktu dengan bersantai di rumah.


Ekspektasi istri ketika baru melahirkan dan sering begadang mengasuh bayi adalah, suami mau ikut bangun untuk sekedar memberi perhatian ataupun menggantikan menggendong bayi.
Namun yang terjadi biasanya adalah suami tidak juga terbangun, padahal tangisan bayi cukup kencang. Suami juga tidur di kamar yang sama.


Ketika istri sudah mulai emosi menghadapi anak-anak, bisa jadi istri sudah lelah. Jangan malah dibentak istrinya, itu kode supaya suami yang gantian menjaga anak-anak.


Ini hanyalah sekelumit contoh perbedaan keinginan istri dengan suami. Tentunya masih banyak lagi yang lain, dan setiap keluarga bisa jadi berbeda. Namun resep untuk mengatasinya sama dengan saling memahami dan komunikasi.


Jangan bosan-bosan mengulang materi komunikasi produktif dengan pasangan, karena memang seni komunikasi ini penting sekali untuk menjaga keharmonisan rumah tangga.


Ada lima kaidah penting untuk mencapai Komunikasi Produktif dengan pasangan, antara lain :


Clear and clarify
Menyusun pesan dalam kalimat yang jelas (clear) sehingga mudah dipahami pasangan. Menggunakan bahasa yang baik dan nyaman bagi kedua belah pihak.

Memberikan kesempatan pada pasangan untuk bertanya, mengklarifikasi (clarify) bila ada hal-hal yang tidak dipahaminya.


Choose the right time
Memilih waktu dan suasana yang nyaman untuk menyampaikan pesan. Tidak ada salahnya bertanya pada pasangan waktu yang nyaman untuk berkomunikasi, suasana yang diinginkan, dll.


Kaidah 7-38-55
Mengenai kaidah ini, Albert Mehrabian menyampaikan bahwa pada komunikasi yang terkait dengan perasaan dan sikap. Aspek verbal hanya memberikan 7% dampak pada hasil komunikasi. Aspek intonasi suara 38%, dan bahasa tubuh 55%.


Kaidah ini pastinya sudah sering kita dengar ya. Maka dari itu penting untuk menghadirkan hati dan diri saat berkomunikasi dengan pasangan.


Intensity of eye contact
Saat berkomunikasi dengan pasangan, kita dianjurkan untuk menatap matanya dengan lembut. Tatapan mata yang lembut akan merasuk ke dalam hati.


I’m responsible for my communication results
Hasil dari komunikasi adalah tanggung jawab si pemberi pesan. Jika si penerima pesan tidak paham atau salah memahami, jangan salahkan ia, cari cara yang lain dan gunakan bahasa yang dia pahami.
Memperhatikan responnya dari waktu ke waktu agar kita bisa segera mengubah strategi dan cara komunikasi bilamana diperlukan. Keterlambatan memahami respon dapat berakibat timbulnya rasa jengkel pada salah satu pihak atau bahkan keduanya.

Bekal Pernikahan

13 th Anniversary


Menikah itu bukan buat gaya-gayaan, bukan buat uwu-uwuan, apalagi cuma buat sekedar pamer pasangan, pamer udah nggak jomblo lagi.

Menikah itu bukan permainan ataupun kegiatan iseng yang bisa dilakukan tanpa persiapan apapun.
Pernikahan dalam Islam bukan sembarang perjanjian, tapi “Perjanjian Agung”, perjanjian yang dalam bahasa Alquran disejajarkan dengan mitsaqan ghalidza (Perjanjian Agung) antara Allah dengan para Rasul berpredikat Ulul Azmi: Nuh, Ibrahim’ Musa, dan Isa (lihat QS. Al-Ahzab: 7) dan mitsaqan ghalidza antara Allah dengan Bani Israil yang kalau dalam Alquran diceritakan bahwa dalam melakukan perjanjian ini sampai-sampai Allah angkat Gunung Thursina di atas kepala Bani Israel (lihat QS. Al-Nisa: 154).


Dengan menyebut pernikahan sebagai mitsaqan ghalidza, artinya pernikahan bukan perjanjian yang bisa dimain-mainkan. Memperkuat firman-Nya, Rasul bahkan sampai bersabda bahwa perbuatan yang dibolehkan tapi paling dibenci Allah adalah perceraian.


Menikah itu ibadah, bahkan ibadah yang paling lama. Karenanya menikah itu perlu bekal yang cukup. Banyak yang menikah muda, namun tidak mempersiapkan diri sebelumnya. Padahal menikah tak cukup hanya modal cinta saja. Ada tanggung jawab besar di dalamnya. Ada ego yang harus dikesampingkan. Ada istri yang harus dinafkahi. Kelak akan ada bayi-bayi mungil yang harus dirawat dengan ilmu. Namun berapa banyak pasangan muda yang sudah menyiapkan “ilmu” ini sebelum memutuskan untuk menikah?


Menikah memang indah, namun ingatlah tanggung jawab besar di dalamnya. Setelah menikah, tak bisa lagi disamakan dengan saat masih melajang. Baik suami maupun istri harus menjadikan rumah tangganya sebagai prioritas. Jangan sampai sudah menikah, tapi karena tak punya bekal, akhirnya bahtera rumah tangga jadi tak punya arah dan tujuan. Padahal suami adalah pemimpin dalam rumah tangganya, dan seorang wanita juga mendapat amanah untuk mengurus rumah tangganya. Apa jadinya jika tak memiliki ilmu dalam membina rumah tangga.


Persiapan Pernikahan


Menurut ustadz Salim. A. Fillah, ada 5 hal yang harus kita persiapkan sebelum memasuki fase pernikahan :

  1. Persiapan ruhiyah (spiritual)
    Ini meliputi kesiapan kita untuk p,mengubah sikap mental menjadi lebih bertanggung jawab, kesediaan untuk berbagi dengan pasangan, menyingkirkan ego, serta berlapang dada.
    Ada penekanan juga untuk siap menggunakan dua hal dalam hidup yang nyata yakni sabar dan syukur.
    Ada kesiapan untuk tunduk dan menerima segala ketentuan Allah yang mengatur hidup kita seutuhnya, lebih-lebih dalam rumah tangga.
  2. Persiapan ilmiyah fikriyah (ilmu intelektual)
    Bersiaplah menata rumah tangga dengan pengetahuan, ilmu, dan pemahaman. Ada ilmu tentang ad Din, ada ilmi tentang komunikasi yang ma’ruf dengan pasangan, ada ilmu untuk menjadi orang tua yang baik (parenting), ada ilmu tentang penataan ekonomi, dan ilmu yang lainnya.
  3. Persiapan jasadiyah (fisik)
    Jika memiliki penyakit-penyakit, apalagi berkait dengan kesehatan reproduksi, harus segera diikhtiarkan penyembuhannya. Keputihan pada akhwat misalnya, atau gondongan (parotitis) bagi ikhwan. Karena virus yang menyerang kelenjar parotid ini, jika tak segera diblok, bisa menyerang testis.
    Perhatikan kebersihan, panu juga harus disembuhkan.
    Perhatikan makanan yang dikonsumsi, harus halal dan thayyib.
  4. Persiapan maaliyah (material)
    Konsep awal, tugas suami adalah menafkahi bukan mencari nafkah . Nah bekerja itu keutamaan dan penegasan kepemimpinan suami. Persiapan finansial pernikahan sama sekali tidak bicara tentang berapa banyak uang, rumah, dan kendaraan yang dimiliki. Persiapan finansial bicara tentang kapabilitas menghasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, dan kemampuan untuk mengelola sejumlah apapun ia.
    Maka memulai pernikahan, bukan soal apa kita sudah punya tabungan, rumah, dan kendaraan. Ia soal kompetensi dan kehendak baik menafkahi. Adalah Ali bin Abi Thalib memulai pernikahannya bukan dari nol, melainkan minus : rumah, perabot, dan lain-lain sumbangan dari kawan dihitung hutang oleh Nabi. Tetapi Ali menunjukkan diri menjadi calon suami yang kompeten, dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma.
    Maka sesudah kompetensi dan kehendak menafkahi apapun ia, iman menuntun : pernikahan itu jalan Allah membuka kekayaan (QS. 24 : 32). Buatlah proyeksi nafkah secara ilmiah dan executable. Jangan masukkan pertolongan Allah dalam hitungan tapi bersiaplah dengan kejutan-Nya.
    Kemapanan itu tidak abadi. Saat belum mapan masing-masing pasangan bisa belajar untuk menghadapi lapang maupun sempitnya kehidupan. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda. J. Waite signifikan memperkuat ikatan cinta.
  5. Persiapan ijtima’iyyah (sosial)
    Artinya siap untuk bermasyarakat, paham bagaimana bertetangga, mengerti bagaimana bersosialisasi, dan mengambil peran di tengah masyarakat. Juga tak kalah penting memiliki visi dan misi dakwah di lingkungannya.
    Ini semua adalah persiapan. Artinya sesuatu yang kita kerjakan dalam proses yang tak berhenti. Seberapa banyak dari persiapan di atas yang harus dicapai sebelum menikah? Ukurannya menjadi sangat relatif. Karena bahkan proses persiapan hakikatnya adalah juga proses perbaikan diri yang kita lakukan sepanjang waktu. Setelah menikah pun, kita tetap terus harus mengasah apa-apa yang kita sebut sebagai persiapan menikah itu*
  6. ******************************************
    Pesan dari Bunda Aisyah RA.
    Aisyah RA. Berkata, “Pernikahan itu perbudakan karena itu hendaklah seseorang memperhatikan di tempat mana ia lepaskan anak perempuannya.”
    Jangan salah paham menafsirkannya. Bunda Aisyah mengatakan hal yang demikian, sebab ingin memperingatkan wali untuk berhati-hati dalam menikahkan anak perempuannya.
    Saat ini begitu banyak kasus suami yang melakukan KDRT, suami yang berselingkuh, ataupun suami yang pelit dan tidak mau menafkahi anak istrinya. Untuk mencegah hal demikian terjadi, maka wanita harus lebih berhati-hati dalam memilih suami.
    Carilah suami yang sholih dan bertanggung jawab, yang akan memuliakan serta menjaga istri dan anak-anaknya.
    Setelah menikah dan dikaruniai anak-anak, terkadang seorang istri merasa kehilangan eksistensi dirinya. Hal ini disebabkan ia mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk keluarga. Apalagi merawat anak yang masih bayi atau balita tentu membutuhkan curahan perhatian dan tenaga.
    Disinilah peran seorang suami dan ayah yang sholih. Ia tidak akan membiarkan istrinya berjuang sendirian. Seorang ayah harus mendidik putra-putrinya. Seorang suami harus setia mendampingi istrinya melewati masa-masa ini bersama-sama. Karena suami adalah pemimpin rumah tangga, karena suami adalah kepala sekolah bagi pendidikan putra-putrinya.
    Wallahu’alam bisshawab